Advertisemen
Contoh Jurnal Psikologi Tentang Kecerdasan Akademik dan Pengetahuan Awal sebagai Penentu Prestasi Mahasiswa -
Morning everybody,.,berhubung aku sangat menyukai dunia psikologi nih, maka untuk postingan blog ku kali ini mau nyoba nulis tentang “psikologi pendidikan”. I love education. Sebenarnya ini adalah tugas mata kuliah psikologi pendidikan ku waktu semester 4 lalu hehhe, jadi ceritanya kami disuru buat nyari jurnal internasional and diterjemahin tuh plus masukin artikel dan pendapat para ahli mengenai teori berkaitan dengan jurnal itu (ahlinya aku ambil dari Indonesia tapi hohoho it's ok i think)
Jadi ini buat bahan bacaan buat sobat Shantycr7 yang mungkin juga menyukai dunia psikologi pendidikan, atau lagi nyari bahan buat tugas mata kuliah psikologinya heheh or just want to know,,yah whatever your reasons,,semoga bisa membantu :)
Btw, judul jurnal ini sobat adalah “Kecerdasan Akademik dan Pengetahuan Awal sebagai Penentu Prestasi Mahasiswa dalam Pengantar Psikologi”.
Monggo dibaca
Penelitian Ross A. Thompson dari University of Californiadan Davis Byron L. Zamboanga dari Smith College membahas tentang bagaimana kecerdasan akademik dan pengetahuan awal sebagai penentu prestasi akademik mahasiswa pada mata pelajaran pengantar psikologi.
Riset didasari pemikiran bahwa penelitian dan anggapan sebelumnya yang menyatakan bahwa hanya kegiatan insentif kurikuler seperti melalui ceramahdan diskusi di kelas, tugas membaca, proyek tertulis, dan kinerja evaluasiuntuk memotivasi upaya mahasiswa dapat menentukan prestasi akademik siswa dalam pengantar psikologi. Riset ini berusaha untuk memperbaiki anggapan tersebut dan mencoba membuktikan bahwa pada kenyataannya kecerdasan akademik mahasiswa tersebut serta pengetahuan awalnya lah yang lebih mendominasi tercapainya prestasi akademik pada mata pelajaran pengantar psikologi.
Tujuan utama dari penelitian dan riset ini adalah untuk mengukur pengaruh kecerdasan akademik danpengetahuan awal sebagai penentu prestasi mahasiswadalam pengantar psikologi dengan difokuskan pada dua hal, yaitu bakat akademis umum danpengetahuan sebelumnya. Pengetahuan sebelumnyadapat membantu atau menghambat pembelajaran baru. Individu dengan pengetahuanyang sudah ada sebelumnya yang lebih besar dapat memahami dan mengingat lebih darimereka yang memiliki pengetahuan sebelumnya yang terbatas.
Landasan Teori
Kemampuan akademik merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Kemampuan akademik siswa adalah gambaran tingkat pengetahuan atau kemampuan siswa terhadap suatu materi pembelajaran yang sudah dipelajari dan dapat digunakan sebagai bekal atau modal untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan kompleks lagi, maka dapat disebut sebagai kemampuan akademik (Winarni, 2006).
Lebih lanjut Nasution (1988) dalam Winarni (2006) mengemukakan bahwa secara alami dalam satu kelas kemampuan akademik siswa bervariasi, jika dikelompokkan menjadi 3 kelompok, maka ada kelompok siswa berkemampuan tinggi, menengah, dan rendah. Menurut Anderson dan Pearson (1984); Nasution (1988); dan Usman (1996) dalam Winarni (2006), apabila siswa memiliki tingkat kemampuan akademik berbeda kemudian diberi pengajaran yang sama, maka hasil belajar (pemahaman konsep) akan berbeda-beda sesuai dengan tingkat kemampuannya, karena hasil belajar berhubungan dengan kemampuan siswa dalam mencari dan memahami materi yang dipelajari.
Herlina (2002) dalam Muniroh, dkk. (2005) menyatakan bahwa siswa berkemampuan tinggi adalah sejumlah siswa yang memiliki keadaan awal lebih tinggi dari rata-rata kelas. Sedangkan siswa yang berkemampuan rendah adalah sejumlah siswa yang memiliki keadaan awal lebih rendah atau sama dengan rata-rata kelas. Siswa berkemampuan tinggi memiliki keadaan awal lebih baik daripada siswa berkemampuan awal rendah. Hal ini menyebabkan siswa berkemampuan tinggi memiliki rasa percaya diri yang lebih dibandingkan dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Berkaitan dengan tingkat penalaran dan pada saat pembelajaran di kelas, kelompok siswa kurang pandai yang mempunyai penalaran lebih rendah memperlihatkan beberapa indikasi yang menurut Zubaidah (2000) dalam Habibah (2008) adalah sebagai berikut:
1. siswa kurang kreatif, yang nampak dari sangat jarangnya mereka mengajukan pertanyaan
2. kalau diberi pertanyaan, jarang ada yang menjawab bahkan mereka sering tidak menjawab
3. kalaupun ada yang menjawab, jawaban yang dilontarkan seringkali kurang didasari penalaran, sehingga nampaknya daya penalaran kurang atau belum mencapai penalaran formal
4. konsep dasar yang sudah diperoleh sebelumnya sudah dilupakan sehingga pola belajar siswa tidak menunjukkan pola belajar konstruktivisme.
Menurut Hamalik (2001) dalam Khotimah (2007), ciri-ciri siswa yang pandai adalah mempunyai energi yang lebih besar, sikap sosialnya lebih baik, aktif, lebih mampu melakukan abstraksi, lebih cepat dan lebih jelas menghayati hubungan-hubungan, bekerja atas dasar rencana dan inisiatif sendiri, suka menyelidiki yang baru dan lebih luas, lebih mantap dengan tugas-tugas rutin yang lebih sederhana, lebih cepat mempelajari proses-proses mekanis, tidak menyukai tugas-tugas yang tidak dimengerti, tidak menyukai cara hapalan dengan ingatan, percaya kepada abilitas sendiri dan cepat malas kalau diberi hal-hal yang tidak menarik minatnya. Selain itu, ia dapat menempatkan, mengatur bahan-bahan yang lebih sulit. Ia dapat membantu para siswa yang lebih rendah daripada untuk menyelesaikan tugas-tugas rutin yang lebih mudah, ia dapat diberi tugas-tugas yang lebih luas dan masalah-masalah yang lebih sulit. Siswa ini dapat dilatih untuk mendiagnosis dirinya sendiri dan merencanakan perbaikan atas kerjanya sendiri.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode observasi langsung terhadap 353 siswa di awal mata pelajaran pengantar psikologi. Pesertanya adalah mahasiswa yang terdaftar dalam dua bagian Pengantar Psikologi program di Midwestern besar universitas negeri dan yang menyelesaikan mata pelajaran pengantar psikologi dan pesertanyaberkisar 347-353 untuk analisis tertentu karena kehadiran dan pendaftaran yang berfluktuasi. Instruktur yang sama diajarkan setiap bagian dalam cara yang sama, dan semua aspek lain tentu saja untuk setiap bagian (misalnya, ujian konten, pretest format) itu identik. Siswa dari setiap bagian juga berpartisipasi bersama dalam pertemuan mingguan. Tetap konsisten dengan pendaftaran mata pelajaranpengantar psikologi, sampel terdiri dari 36% laki-laki dan siswa perempuan 64%, 85% adalah frosh, 9% adalah mahasiswi, 4% adalah yunior, dan 2% adalah senior. 11%dari sampel dimaksudkan dalam psikologi sebagai mata pelajaran utama, dengan mahasiswa yang tersisa (31%) dengan jurusan yang diinginkan di bidang lain.
Mahasiswa menyelesaikan empat ujian noncumulative dengan jarak satu bulan sepanjang semester. Rata-ratadari empat nilai ujian merupakan ukuran prestasi secara keseluruhan. Format ujian terdiri dari 50 lima alternatif pertanyaan pilihan ganda dan mahasiswa menilai 'langsung ingatandan pemahaman konsep dan kemampuan mereka untuk menerapkan konsep-konsep untuk situasi baru dan untuk menganalisis mereka dengan cara baru. Setiap ujian dimasukkan pertanyaan 6 atau 7 yang sebelumnya muncul di pretest pengetahuan psikologis untuk menilai kinerja siswa pada item ini setelah instruksi.
Sebagian besar mahasiswa adalah warga negara setempatdan dengan demikian tercermin bahwa populasi negara itu didominasi oleh kelompok orang berkulit putih.
Pembahasan
Nilai untuk kehadiran dan pekerjaan rumah masing-masing menunjukkan bahwa meskipun pada mahasiswa rata-rata datang ke kelas dan tugas selesai, ada berbagai keragaman dalam partisipasi mahasiswa. Mahasiswa dalam hal ujian amenunjukkan kekonsistenan sepanjang semester, dengan skor berkisar antara 73% sampai 75% dari total
poin yang mungkin. Skor untuk ujian hafalan tergolong tinggi. Sebaliknya, siswa hanya mencetak38% pada pretest dari psikologis pengetahuan dan 60%dibandingkan pada pretest pada psikologi populer atau masa kini atau psikologi umum (nilai minimum adalah 0 untuk pretestdari psikologis pengetahuan tetapi 25% untuk pretestpada psikologi umum). Dari kinerja di kedua pretests, jelas bahwa mahasiswa memilikikinerja yang bagus pada hari kedua kelas, namun pemahaman mereka terbatasdan tidak lengkap. Hal ini juga tercermin dalam nilai pada bagianini. Skor maksimum yang sempurna atau hampir sempurna diperoleh oleh beberapa siswa padaujian, nilai tertinggi untuk pretest pengetahuan psikologis adalah 17 (68%) jawaban yang benar dan untuk pretest psikologi umum atau masa kiniadalah 49 (76%) jawaban yang benar. Nilai rendah 8% dan 33%.
poin yang mungkin. Skor untuk ujian hafalan tergolong tinggi. Sebaliknya, siswa hanya mencetak38% pada pretest dari psikologis pengetahuan dan 60%dibandingkan pada pretest pada psikologi populer atau masa kini atau psikologi umum (nilai minimum adalah 0 untuk pretestdari psikologis pengetahuan tetapi 25% untuk pretestpada psikologi umum). Dari kinerja di kedua pretests, jelas bahwa mahasiswa memilikikinerja yang bagus pada hari kedua kelas, namun pemahaman mereka terbatasdan tidak lengkap. Hal ini juga tercermin dalam nilai pada bagianini. Skor maksimum yang sempurna atau hampir sempurna diperoleh oleh beberapa siswa padaujian, nilai tertinggi untuk pretest pengetahuan psikologis adalah 17 (68%) jawaban yang benar dan untuk pretest psikologi umum atau masa kiniadalah 49 (76%) jawaban yang benar. Nilai rendah 8% dan 33%.
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian mendukung semua hipotesis yang ditentukan sebelumnya. Beberapa temuan penting dalam penelitian ini adalah ketika skor pretest pada awal semesterdibandingkan dengan nilai pada pemerintahanberikutnya sama item, kinerja siswa ditemukanuntuk meningkatkan secara signifikan.Pada pretest pengetahuan psikologis, nilai siswa lebih dari dua kali lipat Untukpretest masing-masing, hal ini berarti bahwanilai dankisaran nilai pada akhir semestersebanding dengan ujian kinerja secara keseluruhan,dengan beberapa siswa mencapai secara sempurna atauhampir sempurna nilai pada bagian kedua setiap ujian.Dengan demikian, prestasi siswa meningkat secara signifikan di seluruh semester.
Kesimpulan
Temuan penelitianini konsisten dengan literaturlain dalam buku-buku psikologidan menunjukkan bahwa pengetahuan awalmempengaruhi pembelajaran baru. Dalam studibias konfirmasi, pengembangan konsep, pengaturan mental pengolahan, persepsi selektif, hipotesis, dan pembelajaran cara memperolehan keterampilan, peneliti telah menunjukkan bagaimana pengetahuan awal mempengaruhi cara orang menanggapisituasi barudan memberikan kontribusi barudalam pembelajaran. Dan semua dugaan-dugaan awal sangat sesuai dengan hasil penelitian.
Akhirnya dapat ditarik kesimpulan akhir bahwa jurnal yang berjudul Kecerdasan Akademik dan Pengetahuan Awal sebagai Penentu Prestasi Mahasiswa dalam Pengantar Psikologi layak untuk dibaca dan dapat menjadi acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya karena hiposis awal sudah sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan.
Artikel Terkait :
Urutan/Peringkat/Rangking 100 Besar Universitas yang Ada di Indonesia
Profile Tentang Universitas Harvard (Universitas Terfavorit di Dunia)
Daftar Nama-nama Orang Indonesia yang Kuliah di Universitas Harvard (Harvard University)
Urutan Peringkat Universitas Terbaik di Indonesia Periode Juli 2013
Advertisemen